Dewuna.com – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, melaporkan bahwa virus Jembrana telah menyerang 22 ekor ternak sapi di wilayahnya.
Penyakit Jembrana adalah penyakit menular dan mematikan yang disebabkan oleh virus dan hanya ditularkan di antara Sapi Bali melalui kontak langsung atau dapat ditularkan melalui lalat. Pertama kali terdeteksi di Bali pada tahun 1964, penyakit ini memiliki dampak ekonomi yang signifikan karena tingginya angka kesakitan dan kematian hewan. Selain itu, penyakit ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga hewan rentan terhadap penyakit lainnya.
Kepala Distanak Sultra, Dr. LM Rusdin Jaya, mengungkapkan bahwa virus ini sebelumnya hanya ditemukan pada sapi di dua kabupaten, namun hasil identifikasi lapangan menunjukkan bahwa virus tersebut telah menyebar ke empat kabupaten di provinsi ini.
Rusdin mengungkapkan bahwa virus Jembrana telah teridentifikasi di empat kabupaten berdasarkan hasil uji sampel, yaitu 13 ekor sapi di Koltim, 5 ekor sapi di Bombana, 3 ekor sapi di Konawe, dan 1 ekor sapi di Konut. Meskipun terdapat kasus infeksi, tidak semua ternak mengalami kematian.
Langkah pencegahan pun telah diambil oleh Distanak Sultra dengan melakukan Vaksinasi pada hewan ternak untuk menghindari kematian mendadak. Rusdin memastikan bahwa tim lapangan secara terus-menerus memantau gejala penyakit dan berupaya untuk melokalisasi wabah agar tidak menyebar ke kabupaten lainnya.
Namun Rusdin memastikan bahwa ternak yang terinfeksi Virus Jembrana tidak menukar ke manusia dan dagingnya juga tidak membahayakan jika dikonsumsi.
Dikutip dari pertanian.go.id, menurut ahli pada Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB, Denny Widaya Lukman, virus Penyakit Jembrana tidak tahan dengan pemasakan daging. “Virus dapat “dimatikan” dengan pemanasan (dimasak) pada suhu minimal 55 derajat Celcius selama minimal 15 menit, artinya dengan merebus daging atau memanggang daging maka virus akan mati,”. Selain itu virus Jembrana tidak dapat ditularkan dari sapi ke manusia. (Ma)