Dewuna.com – Gempa bumi mengguncang wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Rabu (9/8/2023) dini hari sekitar pukul 02.30 Wita. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari, Rudin, mengungkapkan bahwa gempa tersebut memiliki kekuatan magnitudo 4.0.
Guncangan gempa tersebut terjadi di wilayah Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, Sultra, dengan kedalaman 5 kilometer. Rudin menjelaskan bahwa gempa ini termasuk jenis gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas Sesar Lawanopo di Tenggara Lalonggasumeeto.
Sejumlah warga yang masih terjaga saat gempa terjadi melaporkan bahwa guncangan tersebut terasa cukup kuat. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai kerusakan yang diakibatkan oleh gempa tersebut. Pihak berwenang masih terus memantau situasi di wilayah Sultra.
Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar karena gelombang seismik yang dihasilkan merambat ke permukaan bumi dengan jarak yang lebih pendek dan lebih kuat. Gempa bumi dangkal sering terjadi di daerah yang aktif secara tektonik, seperti di sekitar zona subduksi dan zona patahan.
Berikut adalah beberapa karakteristik gempa bumi dangkal:
– Memiliki magnitudo yang lebih besar daripada gempa bumi dalam.
– Menyebabkan kerusakan yang lebih parah.
– Gelombang seismik yang merambat ke permukaan bumi dengan jarak yang lebih pendek dan lebih kuat.
– Sering terjadi di daerah yang aktif secara tektonik.
Berikut adalah beberapa contoh gempa bumi dangkal yang pernah terjadi di Indonesia:
Gempa bumi Aceh 2004
Gempa bumi Palu 2018
Gempa bumi Lombok 2018
Gempa bumi Yogyakarta 2006
Gempa bumi Sumatra Barat 2009